Contoh Artikel pementasan berbagai animasi dan media sosia sebegai media penyuluhan HIV dan Aids


Hi sahabat Blogger kali ini saya akan memberikan contoh sebuah artikel mengenai HIV dan Aids



PEMENTASAN BERBAGAI ANIMASI DAN SOSIAL MEDIA  SEBAGAI MEDIA PENYULUHAN INFORMASI DAN PENCEGAHAN  BAHAYANYA HIV/AIDS DI LINGKUNGAN PELAJAR DAN MAHASISWA DI BALI

Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan juga Acquired Immuno  Defieciency Syndrome (AIDS) dewasa ini baik HIV maupun AIDS merupakan sebuah persoalan serius di negeri ini , mengenai bahaya HIV dan AIDS di provinsi Bali terutama , menurut kemkes RI tahun 2015 provinsi Bali berada di dalam urutan ke 5 dari 34 provinsi penderita HIV / AIDS tertinggi di Indonesia yang dimana penderita HIV/AIDS yang tercatat terdapat 18.137 orang. Menurut penelitian dan survey yang di lakukan oleh Kemkes juga dikatakan bahwa 61,5% penderita HIV dan AIDS merupakan kelompok orang yang sedang berada di masa produktif yaitu antara umur 25 tahun sampai dengan 49 tahun . Penderita HIV dan AIDS juga diperkirakan setelah positif terjangkit HIV dan AIDS memiliki kemungkinan hidup yang lebih sedikit karena HIV dan AIDS ini merupakan sebuah penyakit yang menyerang system imun atau kekebalan tubuh sehingga dengan rusak nya system imun maka penderita HIV dan AIDS ini akan sangat rentang terkena penyakit , memang ada beberapa obat yang telah ditemukan untuk mengatasi HIV dan AIDS ini , namun sayangnya segala obat yang ada saat ini hanyalah merupakan obat yang tidak membunuh virus HIV ini , obat tersebut hanyalah obat yang membuat virus yang berada di dalam si penderita menjadi “tidur” sejenak dan apa bila si penderita tidak meminum obat tersebut maka virus akan kembali menyerang kekebalan penderita.
Melihat bagaimana seriusnya HIV dan AIDS yang ada serta bagaimana mudahnya Bali yang juga merupakan daerah pariwisata untuk terjangkit HIV dan AIDS di tambah lagi melihat bagaimana rentang usia para penderita yang di dominasi oleh kelompok orang di usia produktif , maka perlu adanya langkah – langkah pencegahan yang serius agar dapat mencegah , mengurangi dan bahkan dapat menghentikan penyebaran virus HIV dan AIDS , salah satu langkah kongret yang dapat di lakukan adalah dengan menjadikan berbagai hal yang berkaitan dengan  tren anak muda sebagai media edukasi yang dapat menyadarkan bagaimana bahayanya HIV dan AIDS tersebut , melihat bagaimana trend anak muda sekarang bagaimana besarnya pengaruh sosial media , game dan berbagai animasi yang lekat hubungannya dengan bagaimana setiap orang mulai dari berpikir , berprilaku dan bertutur kata , maka memanfaatkan berbagai hal yang berkaitan dengan sosial media , animasi , dan juga game yang sudah lekat dengan masyarakat , kaum  muda terutama niscaya dengan penggunaan sosial media , animasi dan game kaum muda bias lebih sadar akan bahaya nya HIV dan AIDS yang sangat dekat dengan mereka.
Mengenai permasalahan HIV dan AIDS yang berada di Bali khususnya maka barang tentu , sebagai daerah wisata dan sebagai daerah yang paling banyak di kunjungi wisatawan local maupun yang berasal dari negara asing baik Asia , Eropa , Amerika bahkan Afrika dengan tujuan yang berbeda beda baik untuk bekerja maupun melakukan kegiatan wisata , maka sudah di pastikan akan terjadi banyak alkuturasi budaya di Bali ini baik yang postif maupun yang negatif,  yang tak jarang banyak anak muda di Bali yang lebih banyak menyerap budaya asing yang menyimpang dan tidak sesuai dengan norma-norma yang ada di dalam masyarakat dan tak jarang meresahkan masyarakat , dari berbagai penyimpangan budaya yang ada di dalam masyarakat di jaman sekarang di antara banyaknya budaya baru yang datang dan mulai tumbuh berkembang dan malah menjadi sebuah hal yang lumrah di kalangan anak muda yang labil dan mudah terpengaruh , dan salah satu dari berbagai kebudayaan itu dampak terburuknya adalah rusaknya moral bangsa serta menjadi sebuah penyakit masyarakat yang umumnya akan menjadi masyarakat yang berpikir pendek dan penuh dengan nafsu , yang tidak menutup kemungkinan akan menjebak mereka  dalam pergaulan bebas yang menjadi akar dari HIV dan AIDS yang sangat berbahaya , karena seperti yang kita ketahui Bersama HIV dan AIDS merupakan sebuah penyakit yang hingga sekarang tidak di temukan obatnya namun penyakit ini benar – benar ada di masyarakat Bali dan terus mengancam.
Menyingkapi persoalan itu perlu adanya sebuah solusi untuk menyingkapi bagaimana sebuah penyakit yang benar - benar berbahaya ini , karena tak jarang para pemuda di jaman ini , terkadang mereka tahu bagaimana HIV dann AIDS itu bias menjangkit penderitanya namun mereka terkadang enggan untuk mengetahui bagaimana dampak dari bahayanya pergaulan bebas itu , oleh karena melihat bagaimana perkembangan teknologi yang ada dan serta melihat bagaimana perkemabangan industry 4.0 yang dmana di katakana semua kegiatan manusia nantinya tidak akan lepas dari penggunaan internet dan melihat celah yang ada dimana hamper setiap anak muda sudah pasti memiliki smartphone serta sebagian besar anak muda yang memiliki smart phone baik android maupun IOs yang sebagian besar di antaranya adalah pengguna aktif sosial media atau sekurang kurangnya memiliki sosia media yang pada jaman sekarang sosial media juga sebagia media yang sangat berdampak luas di masyarakat karena sosia media dianggap olah banyak anak muda jaman sekarang merupakan media yang praktis dan sangat menghibur , oleh karenannya tak jarang banyak anak muda yang bisa menghabiskan waktunya dengan berselancar di sosial media , dalam kaitannya dengan penggunaan sosial media yang sangat masif dan terlihat seperti overdose maka perlu di manfaatkan dengan sangat maksimal oleh pemerintah atau maupun para relawan anti HIV dan AIDS , memanfaatkan sosial media sebagai suatu media penyuluhan tentang bagaimana bahayanya HIV  dan AIDS yang ada di seluruh dunia dengan menciptakan berbagai video kreatif serta animasi yang mengandung nilai edukasi namun tidak penuh dengan drama seperti sinetron azab yang berlebihan dan terkesan melebih lebihkan , karena pada dasarnya anak muda akan lebih tertarik menyimak video yang tidak melebih lebihkan namun mengandung nilai Pendidikan yang dalam hal ini berkaitan dengan penyebaran dan bahayanya HIV dan AIDS melalui video dan animasi kreatif tentu saja akan lebih mudah untuk di pahami oleh para pemuda dan pemudi yang lekat dengan sosial media , sehingga dengan penggunaan media animasi serta video pendek bisa berdampak luas untuk sikap pemuda menjadi lebih waspada dan bisa menahan diri sehingga tidak terjadi atau terjangkit HIV dan AIDS yang sangat mengancam ini.
Pengunaan video dan animasi sendiri merupakan suatu metode sosialisasi yang sudah lama di gunakan di negara-negara maju karena pengunaan media animasi dan video pendek merupakn sebuah media yang sangat mudah di mengerti oleh anak muda serta dengan penggunaan media video dan animasi bisa di simpan atau mudah di bagikan kepada pengguna lain atau bisa di tonton kembali di lain waktu , media penyebaran animasi dan video pendek sebenarnya bisa di tuangakan selai melaui media sosial juga bisa dituangkan di platfom berbagi video lainnya sudah ada sangat banyak dan mudah untuk di akses kalangan ana muda , serta melihat bagaimana banyaknya tempat makan ataupun tempat santai Bersama teman yang sudah di sediakan wifi sehingga sangat mudah untuk mengakses internet dan peluang mereka untuk menonton video yang berkaitan dengan penanggualangan atau pencegahan HIV dan AIDS juga sangat besar , dengan demikian para anak muda bisa menjadi sadar akan berbahaya HIV dan AIDS terutama di daerah wisata Bali penggunaan sosial media juga sudah saatnya di gunakan untuk hal – hal positif karena tidak jarang sosial media digunakan segelintir orang sebagai media berbagi hal – hal yang tak senonoh sehingga mengundang orang untuk berbuat maksiat sehingga HIV dan AIDS bisa saja berasala dari postingan di sosial media yang mengundang untuk melakukan pergaulan bebas . selain itu HIV dan AIDS juga berasal dari penggunaan obat – obatan terlarang seperti narkoba penularan HIV dan AIDS yang berasal dari narkoba atau obat – obatan terlarang lainnya biasa berasal dari penggunaan jarum suntik secara bergantian sehingga pengguna narkoba sangat rentang terkena HIV dan AIDS , melalui darah sehingga biasanya apa bila pengguna narkoba yang biasanya melakukan kegiatan tersebut dalam bentuk kelompok dan apa bila salah satu dari kelompok itu terkena HIV dan AIDS maka satu kelompom tersebut juga akan terkena HIV dan AIDS , penyebaran HIV dan AIDS selain melaui darah yang kaitannya dengan jarum suntik , selain juga dengan berhubungan badan , ternyata menggunakan darah atau pun organ dari penderita HIV dan AIDS juga bisa sebagai media penularan HIV dan AIDS yang kadang kita tidak sadari , namun di tengah banyaknya polemic soal penyebaran HIV dan AIDS ada beberapa informasi yang harus kita ketahui beberapa hal yang tidak dapat menyebarkan HIV dan AIDS adalah :
1.      1. HIV/AIDS menular lewat penggunaan pisau cukur secara bergantian dalam keluarga atau di tempat potong rambut.
Faktanya, memakai pisau cukur bergantian dengan ODHA tidak akan menularkan virus. Sebab, virus mudah mati di udara bebas. Tetapi memakai pisau cukur bergantian tidak disarankan demi alasan kebersihan.
2.      HIV/AIDS menular lewat penggunaan alat makan secara bergantian antara ODHA dengan orang sehat. Faktanya, tidak. Selain karena virus mudah mati di udara bebas, virus dalam air liur tidak cukup banyak untuk ditularkan pada orang lain.

3.      Virus HIV bisa ditularkan lewat makanan kaleng yang sudah diinjeksikan dengan darah yang mengandung virus.Faktanya, salah. Virus HIV mudah mati di luar tubuh manusia. Selain itu, makanan kaleng juga melewati proses sterilisasi sehingga virus mudah mati.

4.      Virus HIV menular lewat ciuman.
Faktanya, salah. Virus HIV tinggal di sel T, salah satu bagian sel darah putih manusia. Sel ini ada di semua cairan tubuh manusia dalam jumlah yang berbeda. Paling banyak ada di dalam darah, kemudian cairan vagina, cairan semen atau mani serta ASI.Virus memang ada di air liur, air mata dan keringat tapi jumlahnya sangat sedikit sehingga tidak cukup untuk menularkan virus HIV.
5.      Virus HIV dapat ditularkan lewat jarum terinfeksi yang ditancapkan di kursi bioskop.Faktanya, virus HIV mudah mati di udara bebas dalam waktu kurang dari semenit. Tanpa inangnya, seperti darah, sperma, ASI dan cairan vagina, virus yang ada di udara bebas akan cepat mati.

6.      HIV/AIDS bisa ditularkan melalui air kolam renang.
Faktanya, salah. Tak masalah berenang bersama ODHA karena virus HIV mudah mati di udara bebas, apalagi air kolam renang mengandung kaporit yang mempercepat matinya virus.
Dengan demikian beberapa hal yang harus kita sadari juga banyak fakta yang harus kita sadari dan berkembang di masyarakat namun kenyataannya semua informasi yang ada ternyata hanyalah informasi palsu yang tidak sesuai dengan kenyataan nya dan hal tersebut perlu disebar luaskan melalui sosial media juga perlu di filter , agar tidak menjadikan masyarakat kebingungan dan malah menjadi sebuah kecurigaan yang sesat di tengah masyarakat. Video dan animasi juga perlu ada sebagai media bagaimana cara agar masyarakat yang tidak terjangkit HIV dan AIDS bisa menjadi lebih toleransi terhadap ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) agar tidak di jauhi atau di asingkan dari masyarakat , karena sejatinya baik dan masyarakat biasa dan ODHA juga perlu di perhatikan bukan di asingkan , dan melalui sosial media bisa mengubah dan membuka pemikiran sitiap orang terhadap HIV dan AIDS menjadi lebih baik lagi.





















DAFTAR PUSTAKA
Nurachmah , Elly , Mustikasari , 2009, Faktor Pencegah HIV/AIDS akibat perilaku beresiko tertular pada siswa SLTP , Makara, kesehatan , vol. 13 , No. 2 ,Desember 2009 , 63-68

Wahyuni , sri , Ronoatmojo , Sudarto , 2017 , Hubungan antara pengetahuan HIV/AIDS dengan sikap penolakan terhapap orang dengan HIV/AIDS (ODHA) pada masyarakat Indonesia , Jurnal kesehatan repruduksi , 8(1) , 2017 : 41 – 52

Octavianty , Lenny , Rahayu , Atikah , Rosadi , Dian , Rahman , Fauzie , 2015, Pengetahuan , sikap dan pencegahan HIV/AIDS , jurnal kesehatan , vol 11 , No. 1

Zeth , Markus , Asdie , Husain , Mukti , Ghufron , Mansoden , Jozh , 2 desember 2010 , Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan , Perilaku dan risiko penyakit HIV-AIDS di masyarakat Papua studi pengembangan medel local kebijakan HIV-AIDS , volume 13

Debora , Imanuela , Rompas , Sefti , Hamel , Rivelino , 2017 , Pengaruh penyuluhan HIV / AIDS terhadap stigma masyarakat di Desa Watumea Kecamatan Eris Kabupaten Minahasa , E-jurnal keperawatan , volume 5














sekian dari Blogger keep in touch yaaaa....





Comments