Makalah Pengenalan Alat Laboratorium



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………...
BAB 1:
A.Latar belakang…………………………………………………………………………
B. Perumusan Masalah………………………………………………………………………………………………………..
BAB 2:

Tinjauan pustaka……………………………………………………………………….
Pembahasan……………………………………………………………………………..
Alat………………………………………………………………………………….....
b.perawatan…………………………………………………………………………..
BAB 3:
Penutup…………………………………………………………………………………
Kesimpulan……………………………………………………………………………..
Saran…………………………………………………………………………………...
Daftar Pustaka………………………………………………………………………….








BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang
Dalam memahami hakikat ilmu kimia setidaknya dalam suatu kegiatan pembelajaran di perlukan adanya kegiatan praktikum yang memerlukan berbagai macam alat laboratorium sudah barang pasti kita harus tahu kegunaan dan bagaimana cara menggunakan semua peralatan dasar yang biasa digunakan dalam laboratorium kimia.Selain itu dalamkegiatan tersebut kita harus tahu cara menggunakannya dengan teknik dan prosedur yang benar, walaupun sudah mengenal alat dan mengetahui cara penggunaannya, tetapi perlu diingat bahwa tiap-tiap alat memiliki standar tertentu yang telah dirancang oleh pabrik pencipta maupun badan badan tertentu yang mempelajari dan pemerhati kimia dan untuk memudahkan mengenal alat kimia yang digunakan untuk pengelompokkan yang umum dipakai yaitu seperti peralatan gelas dan peralatan non gelas, yang sering kita jumpai dalam berbaimacam kegiatan praktikum khususnya praktikum kimia.Peralatan gelas,hampir semua eksperimen dengan bahan kimia menggunakan peralatan gelas, gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia dan gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan visual selama reaksi berlangsung, tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini dapat mengebabkan kecelakaan seperti luka terpotong atau tergores dari pecahan peralatan gelas,hal ini merupakan salah satu luka yang sering terjadi di laboratorium.Peralatan non gelas, selain alat-alat yang terbuat dari gelas banyak juga peralatan di laboratorium kimia yang terbuat dari bahan non gelas yang tentunya perlu berhati hati dalam penggunaannya.dalam makalah ini kami akan berusaha menyajikan tentang pengenalan berbagai macam alat praktikum.









I.2 Perumusan Masalah
Pada percobaan kimia terdapat bermacam-macam alat tergantung jenis percobaan yang di gunakan. Alat-alat yang di klasifikasikan bedasarkan fungsinya serta berdasarkan bahan pembuatanya.

I.3 Tujuan Penelitian
1.mahasiswa dapat menyebutkan dan mengetahui fungsi dari  macam-macam alat yang digunakan dalam percobaan kimia.
2. Mahasiswa dapat menggunakan alat-alat dengan tepat dan benar.

I.4 Manfaat Penelitian
  • Dapat mengetahui cara menimbang
  • Mengetahui tentang tittrasi
  • Dapat menggunakan alat-alat dengan tepat dan benar.











BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


2.1           Alat-alat laboratorium merupakan alat yang kita butuhkan dalam prosespeneitian atau pun proses praktikum. Dalam praktikum pengenalan alat-alatlaboratorium dan alat-alat sterilisasi akan dijelaskan secara detail mengenai fungsidan spesifikasi masing-masing alat tersebut. Sterilisasi adalah usaha untukmembebaskan bahan-bahan dari mikrobia yang tidak diinginkan (soetarto, dkk).Pada umumnya kegiatan praktek laboratium diarahkan pada upaya supayamahasiswa dituntut untuk menguji, memverifikasi atau membuktikan hukum atauprinsip ilmiah yang sudah dijelaskan oleh dosen,asisten dosen atau buku teks. Ada juga percobaan yang dirancang oleh dosen atau asisten dosen adalah mahasiswadisuruh melakukan percobaan dengan prosedur yang sudah terstruktur yangmembawa mahasiswa kepada prinsip atau hukum yang tidak diketahui sebelumnyadari data empiris yang mereka kumpulkan hasil dari percobaan tersebut. Namunterdapat berbagai kelemahan dasar dari cara seperti ini, secara logis prinsip ilmiahdan hukum alam tidak dapat dibuktikan secara langsung; prinsip ilmiah dan hukumalam juga tidak dapat diuji hanya dengan jumlah percobaan yang terbatas yangdilakukan oleh mahasiswa. Keterbatasan alat yang digunakan, keterampilan yangdipunyai, waktu yang singkat dan kompleksitas generalisasi, merupakanketerbatasan percobaan mahasiswa yang menunjukkan hal yang hebat kalaumahasiswa bisa menghasilkan prinsip teoritis yang penting dari sekumpulan datamentah hasil percobaan.maka bimbingan dari dosen dan asisten dosen sangat dibutuhkan dalam proses penelitian.Banyak sekali alat-alat praktikum yang harus kita kenal dan kita ketahui agardalam proses penelitian dan praktikum berjalan lancar tanpa adamasalah.pengenalan alat ini juga akan menambah wawasan dan pengetahuanbagaimana cara kerja alat tersebut beserta fungsinya. tentu dari sini kita bisa belajarbagaimana penggunaannya agar dalam penelitian kita nanti mendapatkan hasilyang akurat dan dapat dipercaya.hasil penelitan tergantung dari prosespenelitian,jika penelitian baik dan penggunaan alatnya benar tentu hasil pengamatankita baik pula.alat-alat laboratorium juga tidak bisa digunakan jika tidak sesuaidengan fungsinya maka dari itu kita harus teliti dan mebutuhkan pengetahuan

bagaimana mengunakan alat tersebut agar tidak terjadi salah penggunaan dan pemakainnya.Alat-alat laboratorium juga banyak yang berbahaya seperti alat yang harusseteril maka sebelum menggunakan alat tersebut kita harus mensterilkan tangankita.jika
tidak hal itu bisa mengganggu proses suatu penelitian dan tentunya akanberdampak pada hasil penelitian tersebut.perhatian terhadap penggunaan alatlaboratorium harus di perhatikan guna keselamatan dan keberhasilan kerja ataupenelitian. Dalam praktikum pengenalan alat-alat laboratorium dan alat-alatsterilisasi akan dijelaskan secara detail mengenai fungsi dan spesifikasi masing-masing alat tersebut. Sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan bahan-bahandari mikrobia yang tidak diinginkan (soetarto, dkk). Jadi Alat-alat sterilisasi adalahalat yang digunakan untuk membebaskan suatu bahan atau alat lain dari mikrobiayang tidak diinginkan.Pada umumnya kegiatan praktek laboratium diarahkan padaupaya supaya mahasiswa dituntut untuk menguji, memverifikasi atau membuktikanhukum atau prinsip ilmiah yang sudah dijelaskan oleh dosen,asisten dosen ataubuku teks.Ada juga percobaan yang dirancang oleh dosen atau asisten dosen adalahmahasiswa disuruh melakukan percobaan dengan prosedur yang sudah terstrukturyang membawa mahasiswa kepada prinsip atau hukum yang tidak diketahuisebelumnya dari data empiris yang mereka kumpulkan hasil dari percobaantersebut. Namun terdapat berbagai kelemahan dasar dari cara seperti ini, secaralogis prinsip ilmiah dan hukum alam tidak dapat dibuktikan secara langsung; prinsipilmiah dan hukum alam juga tidak dapat diuji hanya dengan jumlah percobaan yangterbatas yang dilakukan oleh mahasiswa. Keterbatasan alat yang digunakan,keterampilan yang dipunyai, waktu yang singkat dan kompleksitas generalisasi,merupakan keterbatasan percobaan mahasiswa yang menunjukkan hal yang hebatkalau mahasiswa bisa menghasilkan prinsip teoritis yang penting dari sekumpulandata mentah hasil percobaan.maka bimbingan dari dosen dan asisten dosen sangatdi butuhkan dalam proses penelitian.
PEMBAHASAN



A.      Pengenalan Alat Praktik Laboratorium IPA
1.    Alat Praktik Fisika
Jika kita ingin mengena alat dan bahan ini secara lebih dalam maka kita harus lebih dalam dalam mengenal alat dan bahan tersebut lebih dalam. Pengklasifikasian peralatan di laboratorium fisika sangat perlu dilakukan untuk memudahkan dalam menginventarisir alat dan mengidentifikasi alat. Selain itu juga dapat memudahkan dalam pemanfaatan alat sebagai alat percobaan maupun alat peraga.

Pengklasifikasian tersebut dilakukan berdasarkan buku Katalog Alat Pendidikan IPA untuk SMP dan SMA tahun 1994. Peralatan yang terkait dengan kebutuhan laboratorium Fisika terdiri dari dua kelompok yaitu Kelompok Umum dan Kelompok Fisika.
Kelompok Umum yaitu alat yang digunakan secara umum baik untuk laboratorium fisika, laboratorium biologi, dan laboratorium kimia. Penulisan kode atau nomor katalog terdiri dari tiga huruf alphabet dan dilanjutkan dengan dua angka numerik, contohnya Basic Meter (KAL 41), Multimeter (KAL 45), Catu daya (KAL 60), Stopwatch (KKW 71) dan lainnya.




Plat Tetes 
Untuk tempat menguji keasaman suatu larutan, terbuat dari porselen warna putih dengan 12 lekukan, ukurannya kira- kira 115 mm x 90 mm.

Corong Pemisah

Untuk memisahkan dua larutan yang tidak bercampur karena adanya perbedaan massa jenis. Corong pisah biasa digunakan pada proses ekstraksi.


Gelas Arloji

1. Sebagai penutup saat melakukan pemanasan terhadap suatu bahan kimia

2. Untuk menimbang bahan-bahan kimia

3. Untuk mengeringkan suatu bahan dalam desikator.



Pemanas Spiritus

Untuk membakar zat atau memanaskan larutan.



 1.    Pengertian Perawatan

Perawatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan, mempertahankan, dan mengembalikan peralatan dalam kondisi yang baik dan siap pakai. Dalam kaitannya dengan perawatan peralatan laboratorium, perawatan dimaksudkan sebagai usaha preventif atau pencegahan agar peralatan tidak rusak atau tetap terjaga dalam kondisi baik, siap beroperasi. Disamping itu perawatan juga dimaksudkan sebagai upaya untuk menyetel atau memperbaiki kembali peralatan laboratorium yang sudah terlanjur rusak atau kurang layak sehingga siap digunakan untuk kegiatan praktikum para siswa.
2.    Jenis Perawatan
Perawatan dapat dibedakan antara perawatan terencana dan perawatan tidak terencana. Secara jelas dapat dilihat pada skema dibawah ini.
a.     Perawatan Terencana
Perawatan terencana adalah jenis perawatan yang diprogramkan, diorganisir, dijadwal, dianggarkan, dan dilaksanakan sesuai dengan rencana, serta dilakukan monitoring dan evaluasi. Perawatan terencana dibedakan menjadi dua, yakni: perawatan terencana yang bersifat pencegahan atau perawatan preventif, dan perawatan terencana yang bersifat korektif.
ü Perawatan Preventif
Perawatan preventif merupakan perawatan yang bersifat pencegahan, adalah sistem perawatan peralatan laboratorium yang secara sadar dilakukan melalui tahapan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, serta monitoring dengan tujuan untuk mencegah terjadinya gangguan kemacetan atau kerusakan peralatan laboratorium.
ü Perawatan Korektif
Perawatan korektif merupakan perawatan yang bersifat koreksi, yakni sistem perawatan peralatan laboratorium yang secara sadar dilakukan melalui tahapan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, serta monitoring dengan tujuan untuk mengembalikan peralatan laboratorium pada kondisi standar, sehingga dapat berfungsi normal.

b.    Perawatan tidak terencana
Perawatan tidak terencana adalah jenis perawatan yang bersifat perbaikan terhadap kerusakan yang tidak diperkirakan sebelumnya. Pekerjaan perawatan ini tidak direncanakan, dan tidak dijadwalkan. Umumnya tingkat kerusakan yang terjadi adalah pada tingkat kerusakan berat. Karena tidak direncanakan sebelumnya, maka juga disebut perawatan darurat.
3.    Tujuan Perawatan Laboratorium
Perawatan peralatan laboratorium memiliki beberapa tujuan yang mencakup:
a)         Agar peralatan laboratorium selalu prima, siap dipakai secara optimal
b)        Memperpanjang umur pemakaian
c)         Menjamin kelancaran kegiatan pembelajaran
d)        Menjamin keamanan dan kenyamanan bagi para pemakai
e)         Mengetahui kerusakan secara dini atau gejala kerusakan
f)         Menghindari terjadinya kerusakan secara mendadak
g)        Menghindari terjadinya kerusakan fatal
4.Sistem Perawatan Laboratorium
Dalam perawatan Laboratorium, sebelum penyusunan jadwal dan rencana kebutuhan biaya perawatan perlu dilihat unsur-unsur berikut ini:
ü  Obyek laboratorium yang akan dirawat.
ü  Sumber daya manusia sebagai tenaga perawatan.
c. Sumber daya lain: alat, bahan, suku cadang, cara, waktu, dan biaya perawatan.



BAB III
PENUTUP



A.      Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalh ini antara lain adalah :
1.    Penggunaan alat sebelum melakukan percobaan/ penelitian harus difahami oleh semua penggunanya, baik itu guru, laboran maupun siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan membaca dan memahami buku manual penggunaan alat sehingga ketika percobaan dilakukan tidak terjadi kesalahan prosedur dalam penggunaan alat-alat laboratorium.

2.    Pengklasifikasian peralatan di laboratorium fisika sangat perlu dilakukan untuk memudahkan dalam menginventarisir alat dan mengidentifikasi alat. Selain itu juga dapat memudahkan dalam pemanfaatan alat sebagai alat percobaan maupun alat peraga.

3.    Penggunaan laboratorium sangat penting untuk diperhatikan bagi setiap siswa agar alat dan bahan praktik bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing.

B.       Saran
Saran yang dapat diberikan oleh penulisan berkaitan dengan penulisan naskah Panduan Teknis Perawatan Peralatan Laboratorium IPA Fisika SMA adalah:
1.    Untuk penulisan berikutnya perlu ditambahkan mengenai hal-hal yang harus diketahui petugas laboran mengenai perawatan, penyimpanan dan perbaikan alat laboratorium IPA fisika yang dapat meningkatkan kompetensi petugas dalam bekerja.

2.    Perlu diadakan survey / studi lapangan ke beberapa sekolah sampel sebelum dilakukan penulisan naskah, agar penulis dapat berinteraksi langsung dengan pekerja laboratorium (guru, laboran, dan siswa). Dengan adanya survey / studi lapangan tersebut diharapkan penulis lebih peka dan lebih fokus membahas mengenai alat-alat laboratorium apa saja yang biasanya menjadi permasalahan dalam perawatan, penyimpanan, dan perbaikan.



DAFTAR PUSTAKA
http://ariestissi.blogspot.com/2013/11/pengenalan-dan-penggunaan-alat-praktik.html
Moejadi, dkk. 1985. Petunjuk Pengelolaan Laboratorium Fisika Untuk SMA. Jakarta: Depdibud.
Moh. Amien. (1984). Buku Pedoman Praktikum dan Manual Laboratorium Pendidikan IPA   Umum (General Science). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Soedjana, S., Nishino, O., 2000, Pengukuran dan Alat Alat Ukur Listrik, PT. Paradnya Paramita, Jakarta.
Anonim1. Diakses pada tanggal 6 Oktober 2013, dari: http://id.wikipedia.org/wiki/Alat_pengukur#Massa.
Anonim2. Diakses pada tanggal 6 Oktober 2013, dari: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Spectrometer_ massa&action=edit&redlink=1.
Anonim3. Diakses pada tanggal 6 Oktober 2013, dari: http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-makalah-tentang/ tujuh-besaran-pokok-alat-ukur-dan-prinsip-kerjanya.
Demikian Makalah ini saya buat semoga bermanfaat




Comments