Cuci
Darah
Gede Kamving Gunung
05
XI IpaIisBB
1
Jurusan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam non jutsu
SMA
Negeri 1 Konoha
Bali,
Indonesia
Abstrak
Tujuan disususnnya artikel ini
adalah untuk memberitahu para pembaca agar dengan mudah memahami maksud dari
cuci darah yang dilakukan pada ginjal. Penyusunan artikel ini dilakukan
menggunakan metode kajian pustaka dari pengumpulan berbagai jenis informasi
yang bekaitan dengan cuci darah (hemodialis) dari berbagai sumber yaitu
internet dan buku-buku. Indikator utama yang dijadikan pembahasan dalam artikel
ini adalah mengenai cuci darah atau hemodialis.
Hasil
analisis pada artikel ini menunjukkan bahwa: 1) Cuci darah pada ginjal atau hemodialisis
merupakan metode yang digunakan untuk membuang produk limbah tubuh seperti
kreatinin, urea dan air melalui darah 2) terdapat pengaruh yang cukup
besar bagi penderita hemodialysis atau cuci darah serta efek samping bagi
kesehatan, 3) Beberapa indikator penunjang yang menunjang tersusunnya artikel
ini seperti, pengertian cuci darah (hemodialis), penyebab, berbagai macam cuci
darah, proses cuci darah, pembagian cuci darah berdasarkan penyakit ginjal yang
diderita seperti gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronik, serta efek samping
cuci darah.Yang di harapkan bagi penderita bisa di sembuhkan secara medik dan
di harapkan orang orang bisa terhindar dari segala penyakit yang mengharuskan
cuci darah dengan cara menjaga kesehatan dan menjaga pola makan dengan olahraga
dan olahtubuh secara teratur dan berkesinambungan.
Kata
Kunci :
Pendahuluan
Mandengar kata cuci darah bisa menimbulkan
rasa trauma dan ketakutan pada setiap orang, di samping karena dapat
menyebabkan kematian, melakukan cuci darah membutuhkan biaya yang sangat mahal,
apalagu cuci darah harus dilakukan rutin dan terus menerus. Seorang pasien
gagal ginjal yang bermukim di Kalimantan mengaku selalu bingung mencari biaya
setiap kali harus melakukan cuci darah lagi.
Cuci darah atau Hemodialisis
adalah suatu proses penyaringan darah yang dilakukan oleh mesin. Cuci darah
merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mengganti tugas ginjal yang sehat.
Seperti yang telah kita ketahui, ginjal berperan vital bagi tubuh yaitu
berfungsi untuk menyaring dan membuang sisa-sisa metabolisme dan kelebihan
cairan, menyeimbangkan unsur kimiawi dalam tubuh serta menjaga tekanan darah. Prosedur
ini ditempuh saat kerusakan ginjal telah mencapai 85-90 persen atau “Gagal
Ginjal Terminal” dimana ginjal tidak dapat lagi berfungsi seperti sediakala.
Ada juga yang mengatakan bahwa
cuci darah adalah sebuah akibat dari penyakit gagalnya ginjal melakukan
fungsinya, yang pada kondisi normal memang melaksanakan tugas mencuci darah
secara alamiah dalam tubuh. Cuci darah atau hermodialisis (HD) yang selama ini
dikenal, prosesnya melalui sebuah mesin yang letaknya berada di luar tubuh,
peralatan inilah yang menyebabkan seorang pasien gagal ginjal harus membayar
mahal setiap kali menjalani proses cuci darah. Yang pada intinya kedua
pernyataan tersebut sama.
Jumlah pasien gagal ginjal
terminal di Indonesia yang membutuhkan cuci darah atau dialisis mencapai
150.000 orang. Namun pasien yang sudah mendapatkan terapi dialisis baru sekitar
100.000 orang. Perhimpunan
Nefrolog (ahli ginjal dan hipertensi) Indonesia atau Pernefri melaporkan,
setiap tahunnya terdapat 200.000 kasus baru gagal ginjal stadium akhir. Pada tahun 2012 menurut data
Askes, pelayanan dialisis menyerap 24 persen dari total biaya pelayanan
kesehatan katostropik, yakni mencapai 428 miliar. Biaya tersebut naik 35 persen
dari tahun sebelumnya dengan penambahan kasus sampai 14 persen.
Penulis berharap agar para
masyarakat untuk lebih memperhatikan kesehatannya terlebih dahulu dan jadikan
hal tersebut sebagai prioritas utama untuk menjamin masa depan dan kehidupannya
karena jika kesehatan terjaga kita dengan mudah melakukan aktivitas keseharian maupun
bekerja,serta berharap kepada pemerintah
agar mampu melengkapi segala keperluan
medis khususnya mesin cuci darah, sehingga para pasien dialysis dapat tertolong
dengan segera.
Berdasarkan latar belakang di
atas, masalah yang dibahas pada artikel ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
(1) apa pengertian cuci darah atau hemodialisis? (2) apa pemicu atau penyebab
cuci darah? (3) apa saja macam-macam dari cuci darah? (4) bagaimana proses cuci darah? (5) pembagian
apa saja yang terdapat pada cuci darah berdasarkan penyakit ginjal yang
diderita? (6) apa efek samping dari cuci darah? Adapun tujuan yang ingin
dicapai dalam pembuatan artikel ini berdasarkan masalah yang dirumuskan adalah
(1) untuk mengetahui pengertian cuci darah atau hemodialisis, (2) untuk
mengetahui pemicu atau penyebab cuci darah, (3) untuk mengetahui macam-macam
dari cuci darah, (4) untuk mengetahui bagaimana proses cuci darah, (5) untuk
mengetahui pembagian pada cuci darah berdasarkan penyakit ginjal, (6) untuk
mengetahui efek samping dari cuci darah.
Metode
Dalam
penyusunan artikel ini, penulis tidak melakukan penelitian sehingga disusun
berdasarkan metode kajian pustaka dengan menggali dan mengumpulkan berbagai
informasi mengenai penyakit nefritis dari berbagai sumber berupa buku penunjang
maupun internet yang berkaitan dengan penyakit nefritis.
Pembahasan
Pengertian
Cuci Darah
Cuci
darah adalah pengeluaran zat sisa metabolisme seperti ureum dan zat beracun
lainnya, dengan mengalirkan darah lewat alat dializer yang berisi membrane yang
selektif-permeabel dimana melalui membrane tersebut fusi zat-zat yang tidak dikehendaki
terjadi. Cuci darah dilakukan pada keadaan gagal ginjal dan beberapa bentuk
keracunan.
Faktor
Pemicu Cuci Darah
Faktor risiko yang dapat memicu cuci
darah diantaranya:
1) Ginjal rusak/Gagal ginjal.
2) Keracunan
methanol
3) Tubuh terserang
uremia
4) Karena Overload, Overload adalah adanya penumpukan
ada pengendapan cairan didalam paru paru yang menyebabkan peradangan. Paru paru
akan mengalami iritasi dan radang.
5)
Gangguan elektrolit
6) Diabetes
7) Virus HIV/AIDS
8) Tekanan darah tinggi
Macam-Macam
Cuci Darah
Ada dua macam cuci darah, yaitu
hemodialisis dan dialisis peritoneal. Prinsipnya, pada proses dialisis, darah
akan dialirkan ke luar tubuh dan disaring. Kemudian darah yang telah disaring
dialirkan kembali ke dalam tubuh. Pada hemodialisis, menggunakan dua selang yang
dipisahkan oleh mesin penyaring. Selang pertama akan mengalirkan darah dari
tubuh pasien melalui jarum menuju mesin penyaring. Dari mesin penyaring, darah
akan menuju selang lain yang kemudian akan diteruskan ke dalam tubuh pasien.
Proses ini biasanya menghabiskan
waktu sekitar empat jam dan hanya bisa dilakukan di rumah sakit. Efek samping
yang biasanya muncul akibat hemodialisis adalah kulit gatal dan kram pada otot.
Sedangkan pada dialisis peritoneal,
jaringan tubuh pasien sendiri bagian abdomen (perut) yang digunakan sebagai
penyaring. Biasanya dialisis dilakukan 2-3 kali seminggu selama masing-masing
4-5 jam tiap kali proses.
Proses
Cuci Darah
Pada cuci darah ini fungsi ginjal
digantikan oleh mesin, darah yang berasal dari pembuluh darah dimasukkan ke
dalam selang kecil yang terhubung dengan mesin tadi atau disebut Dializer.
Didalam Dializer ini darah akan mengalami penyaringan yang dilakukan oleh
membran, sampah hasil saringan ini akan dicampur dengan larutan yang disebut
dialisat, dan dibuang untuk selanjutnya diganti dengan cairan dialisat yang
baru. Kemudian darah yang sudah disaring dan bersih dimasukkan ke dalam tubuh
kembali. Meskipun proses ini mempunyai fungsi seperti ginjal tetapi hanya bisa
menggantikan fungsi ginjal normal sebesar 10 % saja.
Pembagian
Cuci Darah Berdasarkan Penyakit Ginjal yang Diderita
Untuk gagal ginjal akut, biasanya
dilakukan cuci darah sambil menunggu perbaikan fungsi ginjalnya, sedangkan
untuk gagal ginjal kronik, harus dilakukan terus menerus, biasanya 3 kali
seminggu dan setiap kali proses berlangsung sekitar 3-5 jam.
Efek
Samping Cuci Darah
1) Tekanan darah rendah
2) Pembekuan darah
3) Infeksi
4) Mual
5)
Muntah
6) Anemia
7) Kram otot
8) Detak jantung tidak teratur
Simpulan
dan Saran
Berdasarkan hasil pembahasan di
atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) Cuci darah pada ginjal
atau hemodialisis merupakan metode yang digunakan untuk membuang produk limbah
tubuh seperti kreatinin, urea dan air melalui darah. (2) Faktor pemicu atau penyebab cuci darah
diantaranya Ginjal rusak/Gagal ginjal,Keracunan methanolTubuh terserang uremia,
Overload,Diabetes,Virus HIV/AIDS
Tekanan darah tinggi. (3) Gejala yang dialami adalah penderita
biasanya kelelahan, sakit kepala, kondisi fisik yang lemah menjadi keruh,
stress dan rasa cemas. (4) Cara pencegahan cuci darah yaitu
menjalani gaya hidup sehat yang meliputi olahraga teratur, diet yang tepat,
istirahat yang cukup dan banyak minum air putih, karena ini akan membantu
menjaga kandung kemih kita menjadi bersih dan membantu menghindari penyakit
nefritis ini.
Berdasarkan pembahasan yang telah
dipaparkan, maka saran yang dapat diberikan penulis adalah sebagai berikut : (1)
Rajinlah mengkonsumsi air putih agar tubuh tidak dehidrasi sehingga tidak
memicu gagal ginjal sehingga diharuskan untuk melakukan cuci darah, 2) mengadopsi
sayuran yang mempunyai serat tinggi dan buah – buahan, 3) Mencoba menjalankan diet
rendah natrium untuk sehat ginjal dan kandung kemih yaitu dengan mengurangi
asupan garam. Dengan
tubuh yang sehat kita dapat melakukan berbagai aktivitas sesuai dengan
keinginan kita, karena sehat itu mahal harganya.
Daftar
Rujukan
AryuLina.
15 Juli 2013. Gejala Cuci darah, Penyebab,serta efek sampinnya. http://halosehat.com/penyakit/penyakit-ginjal/14-efek-samping-cuci-darah-ginjal-bagi-kesehatan
Diakses
pada tanggal 08 Februari 2017
Safitri, Ririn. 2014. BIOLOGI
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam SMA/MA XI. Surakarta : CV Mediatama
Penyakit
Nefris dan cara penyembuhannya
Diakses
pada tanggal 10 Febuari
Wikipedia.
20 Agustus 2016. Nefritis. http://anggiangelinaputri.blogspot.co.id/2014/01/artikel-cuci-darah.html
oke guys sekian dan terima kasih salam Blogku!!!!!
nama hanya samaran wkwkwkw
jangan lupa share ya guys!!!!!
Comments
Post a Comment