Komponen Elektronika (Tugas Prakewi)


T
TUGAS PRAKEWI
ALAT KOMUNIKASI

Oleh:
Gede Lucky Aldi Arsa/04
X-Mipa 6

SMA N 4 Singaraja
2015/2016
Resistor (hambatan)
Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω). Nilai Resistor biasanya diwakili dengan Kode angka ataupun Gelang Warna yang terdapat di badan Resistor. Hambatan Resistor sering disebut juga dengan Resistansi atau Resistance. Bentuk umum dari komponen ini adalah bulat memanjang dan memiliki gelang-gelang yang memiliki nilai, misalnya resistor dengan gelang warna cokelat, hitam, cokelat, emas. Artinya Resistor tersebut memiliki nilai hambatan 100 ohm.

Cara Mengukur Hambatan, Ohm dengan Multi Meter


Bagi pemula seperti saya ini pasti merasa kebingungan kalau mengukur suatu hambatan dalam sebuah komponen elektronika, apalagi baru mengenal yang namanya multimeter, nah disini akan sedikit kami bagikan info mengenai cara mengukur suatu hambatan, seperti mengukur sebuah resistor, transformator, potensio dan lain - lain.

Pertama - tama yang perlu anda siapkan adalah alat ukur (multi meter) dan komponen yang akan diukur,
kita ambil contoh saja misalkan resistor, sebenarnya resistor sudah memiliki gelang- gelang warna sebagai penunjuk nilai resistansi atau hambatan. namun hal itu belum tentu pasti pas.. hehe apalagi kalau dah rusak.


(sumber: http://www.masputz.com)

Baiklah langsung saja di bagian multi meter arahkan saklar pada Ohm meter, biasanya ada x 1 Ohm, 10 Ohm, 100 Ohm, 1K Ohm dan 10 K Ohm.lalu tempelkan ujung kabel merah dan hitam pada masing - masing kaki resistor (boleh dibolak balik).Selanjutnya kita arahkan kemana saklarnya! tentu saja harus kita lihat komponen yang hendak kita ukur apakah memiliki hambatan yang rendah atau tinggi, misalkan kita hendak mengukur resistor yang berukuran 1 K Ohm, maka arahkan padax 10, x 100 atau x 1K, namun lebih baik di 100 Ohm, jadi nanti jarum penunjuk harus
·                                                                                          Mengarah +- ke 10 Ohm jika saklar menunjuk ke 100,
·                                                                                          Mengarah ke +- 100 Ohm jika saklar menunjuk ke 10
·                                                                                          Mengarah ke +-1 Ohm Jika saklar dipilih yang 1 K
jadi hasilnya tinggal kita kalikan saja 10 x 100 = 1000 Ohm atau 1K Ohm
maksudnya 10 adalah penunjuk saklar dan 100 adalah hasil penunjukan jarum multimeter.

Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah :
1.                                                                                       Resistor yang Nilainya Tetap
2.                                                                                       Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini sering disebut juga dengan Variable Resistor ataupun Potensiometer.
3.                                                                                       Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya, Resistor jenis ini disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor
4.                                                                                       Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu, Resistor jenis ini disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative Temperature Coefficient)


(Sumber: http://teknikelektronika.com)

2.Transistor

Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak fungsi dan merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam dunia Elektronik modern ini. Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain sebagainya. Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan Collector/Kolektor (K). Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN. UJT (Uni Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET) juga merupakan keluarga dari Transistor.

Cara Mengecek Transistor NPN/ PNP dengan Multimeter



Mengukur transistor yang masih baik atau tidak sebenarnya sangat mudah, karena pada dasarnya transistor merupakan salah satu komponen elektronika semikonduktor yang mempunyai tiga kaki (terminal) yaitu Basis (B), Colector (C) dan Emitor (E). Transistor memiliki banyak fungsi diantaranya adalah sebagai penguat, sebagai saklar (switch), penyetabil tegangan, modulasi signal. Jadi sebelum kita mengecek transistor anda harus tahu terlebih dahulu mengenai TR yang akan diukur.

Pada gambar diatas dapat kita lihat simbol transistor, bedanya hanya pada arah panah masuk atau keluar saja. Jadi pada saat mengukur sebaiknya anda mengetahui jenis transistor yang diukur, apakah NPN atau PNP?. Tapi jika belum tahu berikut cara mengeceknya,

(Sumber: http://www.masputz.com)
Mengukur Transistor NPN

Arahkan selector multimeter pada Ohm meter, kemudian tempelkan ujung pencolok merah multimeter ke kaki basis transistor, kemudian tempelkan pencolok hitam pada kaki emitor, maka jarum harus tidak bergerak, jika bergerak berarti bukan TR NPN. Kemudian kita balik pencolok hitam ditempelkan ke kaki basis transistor kemudian pencolok merah ke kaki emitor atau kolektor, maka jarum harus bergerak kekanan.

Mengukur Transistor PNP
Sama seperti diatas selector multimeter diarahkan ke ohm meter, selanjutnya tempelkan pencolok merah ke kaki basis, kemudian pencolok hitam kekaki emitor atau colector, maka jarum harus bergerak kekanan. Selanjutnya Tempelkan ujung pencolok hitam kekaki basis transistor, dan pencolok merah kekaki colector atau emitor, maka jarum harus tidak bergerak.

Jika kita sudah mengetahui jenis transistor PNP atau NPN, selanjutnya kita coba cara mengecek Transistor rusak atau tidak, masih hidup atau sudah mati. caranya cukup mudah, minimal anda sudah mempunyai multimeter atau ohm meter saja sudah cukup untuk mengeceknya.


(Sumber: http://www.masputz.com)

Cara mengecek Transistor NPN

·                                                                                          Jika kaki basis ditempel pencolok merah dan kaki emitor ditempel pencolok hitam maka wajib tidak bergerak, jika bergerak berarti transistor sudah mati atau rusak.
·                                                                                          Begitu juga dengan kaki Colector. Kemudian tempelkan pencolok merah ke kaki colector dan pencolok hitam ke kaki emitor. maka jarum harus tidak bergerak, jika bergerak berarti transistor sudah pasti rusak.
·                                                                                          Selanjutnya kita balik yaitu pencolok hitam kita tempel ke kaki basis, sedang yang lainnya ke pencolok merah, maka jarum harus bergerak, jika tidak berarti sudah rusak atau mati.
Cara Mengecek Transistor PNP
·                                                                                          Jika kaki basis ditempel pencolok hitam kemudian kaki colektor ditempel pencolok merah jarum multimeter harus diam, jika bergerak berarti rusak,
·                                                                                          Begitu juga dengan jika pencolok merah jika ditempel ke kaki emitor. Selanjutnya tempelkan kaki colector ke pencolok merah dan pencolok hitam ke kaki emitor, maka jarum juga tidak boleh bergerak.
·                                                                                          Kemudian kita tempel pencolok merah ke kaki Basis dan pencolok hitam ke kaki colector, aka jarum wajib bergerak, jika tidak tandanya TR sudah putus. begitu juga dengan kaki emitor.
Jadi kesimpulannya jika ingin mengetahui Rusak tidaknya transistor yang penting kita tahu terlebih dahulu jenis NPN atau PNP, jika sudah mengetahui jenisnya, selanjutnya tinggal kita cek, kalau tidak sesuai dengan keadaan seharusnya seperti pada poin mengukur Transistor, berarti bisa dibilang rusak. Jenis - jenis Transistor ini biasanya digunakan pada perangkat Audio atau sebagai penguat. lain halnya dengan jenis Transistor berdasarkan fungsi lainnya, seperti Transistor Horizontal TV, Regulator, atau jenis mosfet, maka cara pengukurannya tentu akan berbeda.

B. Kapasitor (Capacitor)

Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi-fungsi Kapasitor (Kondensator) diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner, sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya). Satuan nilai untuk Kapasitor (Kondensator) adalah Farad (F)
Jenis-jenis Kapasitor diantaranya adalah :
1.                                                                                       Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas. Jika didasarkan pada bahan pembuatannya maka Kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster dan Kapasitor Keramik.
2.                                                                                       Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif dan Negatif, Kapasitor tersebut adalah Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte Condensator (ELCO) dan Kapasitor Tantalum
3.                                                                                       Kapasitor yang nilainya dapat diatur, Kapasitor jenis ini sering disebut dengan Variable Capasitor.
4.                                                                                       Kapasitor Variabel atau Variable Condensator (Varco) merupakan jenis kapasitor yang nilainya dapat diubah.

(Sumber: http://teknikelektronika.com)

D. Dioda (Diode)

Diode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Diode terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda.
Berdasarkan Fungsi Dioda terdiri dari :
1.                                                                                       Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon dan berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).
2.                                                                                       Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan. Tegangan tersebut sering disebut dengan Tegangan Zener.
3.                                                                                       LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang dapat memancarkan cahaya monokromatik.
4.                                                                                       Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya sehingga sering digunakan sebagai Sensor.
5.                                                                                       Dioda Schottky (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang berfungsi sebagai pengendali .
6.                                                                                       Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya Laser. Dioda Laser sering disingkat dengan LD.

Gambar dan Simbol Dioda:


(Sumber: http://teknikelektronika.com)

 





Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Komponen_elektronik
luckyarsa.blogspot.co.id

Special thx to
t
Inget Align Justify ya gan.... makasih buat kunjungannyasorry ya gan ternyata belum pas hehehe... jangan lupa koment ya jangan asal comot doank wkwkwkw Semoga bermanfaat n jangan lupa untuk berbagi dan membagi di sini sekian...

Comments

Post a Comment